Gold Direction Indicator Mungkin Tidak Akan Berjalan Normal Tahun Ini…
Posted by Unknown
Oleh Muhaimin Iqbal
Selasa, 23 June 2009 08:15Banyak cara untuk memahami pergerakan harga emas dunia, diantaranya menggunakan rata-rata bergerak (Moving Average) dan rata-rata untuk periode tertentu (misalnya bulanan) dalam rentang waktu yang memadai.
Untuk rata-rata bergerak, praktisi pasar emas umumnya menggunakan rata-rata bergerak harian (Daily Moving Average ) untuk periode tertentu misalnya 50 hari, 100 hari , 200 hari dst.
Grafik disamping adalah contoh analisa ini yang dibuat oleh Peter Degraaf yang dapat dilihat dari situsnya www.pdegraaf.com . Perhatikan garis Moving Average 50 harian (MA 50) berwarna biru dan juga Moving Average 200 harian (MA 200) berwarna merah yang keduanya saat ini berjalan searah naik, ini umumnya dapat menjadi indikator bahwa harga emas akan segera memiliki kecenderungan naik kembali.
Berdasarkan pengalaman Peter dari statistik harga emas selama 35 tahun terakhir, awal Juli sebenarnya sering menjadi titik terendah harga emas tahunan. Sedangkan kenaikan significant berikutnya umumnya dimulai selepas Labor Day yang di AS selalu dirayakan pada Senin pertama dibulan September, untuk tahun ini berarti jatuh pada hari Senin 7 September 2009.
Analisa Peter Degraaf ini tidak jauh berbeda dengan analisa saya sendiri dalam tulisan tanggal 31 Maret 2009 dengan judul Musim Membeli Emas/Dinar. Analisa ini juga sejalan dengan hasil kajian CaseyResearch untuk 8 tahun terakhir seperti dalam grafik dibawah yang menunjukkan bahwa antara Juni dan Agustus harga emas mengalami penurunan yang paling besar.
Meskipun secara statistik dari analisa-analisa tersebut menunjukkan harga emas akan cenderung rendah sampai setidaknya di awal September, namun karena tahun ini ada kejadian yang luar biasa yang terkait dengan jumlah uang US$ yang digelontorkan oleh pemerintah federal Amerika dalam mengatasi krisis finansial belakangan ini – maka bisa jadi harga emas naik kapan saja dengan tingkat kenaikan yang tidak pernah terjadi sebelumnya.Hal ini karena uang yang dipakai untuk menghargai emas dunia (US$), jumlahnya tiba-tiba melonjak secara luar biasa. Perhatikan grafik dibawah untuk contoh yang terjadi di salah satu negara bagian di AS. Ketika akhir 1999 Federal Reserve AS menggelontorkan sejumlah besar uang untuk mengatisipasi peristiwa Y2K, supply uang hanya berdenyut kecil dan kemudian kembali normal. Paska kejadian WTC September 2001, denyut kecil ini terjadi kembali karena lagi-lagi pemerintahan federal AS merasa perlu memberikan stimulus ekonomi – namun kemudian juga kembali normal.
Tetapi perhatikan denyut yang sangat besar terjadi dalam 12 bulan terakhir, denyut yang tidak pernah terjadi sebelumnya ini yang mengindikasikan ada sesuatu yang luar biasa menanti yang terkait dengan nasib ekonomi Amerika dan US$-nya. Kita sebagai pribadi maupun sebagai bangsa hendaknya tidak pasif menunggu dengan apa yang akan terjadi dengan US$ ini. Setidaknya belajarlah dari Brasil, Rusia India dan China (BRIC) yang telah mengganggap serius hal ini dan ancang-ancang untuk mencari solusinya.