Dinar The Real Money

Dinar The Real Money Blog : "Dinar Emas, Uang dan Investasiku"

Selamat Datang di MITRA DINAR BANDUNG

Selamat Datang di MITRA DINAR BANDUNG

Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Cimahi khususnya .Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, Informasi pengguna M-Dinar, informasi penawaran dinar less 1 persen dan less 2 persen. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.



Dinar adalah mata uang berupa koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah mata uang yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Dinar dan Dirham adalah mata uang yang dipakai pada zaman Rasulullah SAW . Pada era kekhalifahan Umar bin Khatab, ditetapkan bahwa Dinar dan Dirham memiliki standart seperti tersebut diatas. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan disertai Sertifikat setiap kepingnya. Keaslian dan keakuratan berat dan kadarnya telah diuji dan disertifikasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) dan oleh LBMA (London Bullion Market Association).

Pemimpin Sekelas Wali…

Posted by Unknown

Published on Monday, 21 October 2013 00:28
Oleh : Muhaimin Iqbal

Ketika terjadi euphoria reformasi di negeri ini lima belas tahun lalu, untuk sesaat nampaknya negeri ini ada harapan membaik. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) yang mencengkeram negeri selama puluhan tahun sebelumnya – seolah-olah bisa dibersihkan mulai saat itu. Kini harapan itu kembali memudar, KKN bukannya habis dibasmi – malah tumbuh mengakar kuat di seluruh pilar-pilar negeri. Bahkan trias-politika-pun kini seolah sah untuk diplesetkan menjadi trias-koruptika, karena KKN telah menjalar sama luasnya di eksekutif, yudikatif maupun legislatif.  Masih adakah harapan untuk memperbaiki negeri ini ? insyaAllah masih ada.

Negeri ini insyaAllah bisa membaik bila ada pemimpin yang bener-bener mumpuni untuk mengatasi seluruh persoalan bangsa ini. Tetapi bukankan pemimpin-pemimpin negeri ini dahulunya juga orang-orang hebat ? sebagiannya mungkin betul, tetapi kali ini kita butuh pemimpin yang kwalitasnya jauh lebih tinggi dari pemimpin-pemimpin sebelumnya.

Dalam bahasa sederhananya, yang kita butuhkan saat ini adalah pemimpin sekelas wali ! Hanya dengan pemimpin seperti inilah negeri ini bisa dibawa kepada jalan kemakmuran yang sesungguhnya – yaitu negeri yang penuh berkah dari langit dan dari bumi.

Tetapi masih adakah wali itu kini ? dan bagaimana kita bisa tahu bahwa seorang (calon) pemimpin itu sekelas wali atau bukan ?

Alhamdulillah definisi dan standar kwalitas wali itu baku, terbuka dan ada tuntunannya yang jelas. Bahkan dalam sejarah ada contoh aplikasinya yang bisa ditiru.

Mengenai rujukan definisi dan standar kwalitas wali, bisa kita ambilkan dari Al-Qur’an melalui ayat berikut : “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan) di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar”. (QS 10 : 62-64).

Bisa dilengkapi pula dengan hadits qudsi berikut : Dari Abu Hurairah RadhiyAllahu ‘Anhu Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :"Sesungguhnya Allah Yang Maha Mulia dan Maha Besar berfirman: "Barangsiapa yang memusuhi waliKu, maka Aku telah mengumumkan perang kepadanya. HambaKu tidak mendekatkan diri kepadaKu dengan sesuatu yang paling Aku sukai dari pada sesuatu yang Aku fardhukan atasnya. HambaKu senantiasa mendekatkan diri kepadaKu dengan sunnat-sunnat sampai Aku mencintainya. Apabila Aku mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya  untuk mendengar, menjadi penglihatannya  untuk melihat, menjadi tangannya untuk memukul dan menjadi kakinya untuk berjalan. Jika ia memohon kepadaKu, pasti Aku benar-benar memberinya. Jika ia memohon perlindungan kepadaKu, pasti Aku benar-benar melindunginya".  (HR Bukhari)

Dari ayat dan hadits tersebut di atas sekarang kita bisa merumuskan bahwa wali itu adalah orang yang sungguh-sungguh beriman dan bertakwa, yang kemudian dibuktikan dengan ketaatannya dalam melaksanakan yang wajib dan juga menyempurnakannya dengan yang sunnah.

Kurang lebih seperti apa pemimpin sekelas wali ini dapat kita lihat dari kisah Muhammad Al-FatihPemimpin sekelas wali yang satu ini mampu berfikir jauh melampau jamannya – think the unthinkable – karena memang dia memenuhi syarat-syarat yang ada di ayat maupun hadits tersebut di atas.

Dikisahkan bahwa setelah Al-Fatih berhasil memimpin penaklukan Constantinople pada usianya yang sangat belia ( usia 20 tahun Masehi atau 22 tahun Hijriyah) – dengan cara yang tidak terbayangkan oleh pemimpin-pemimpin perang sebelumnya, Al-Fatih dan pasukan hendak melaksanakan sholat Jum’at pertamanya di Constantinople.

Leave a Reply

free counters