Dinar The Real Money

Dinar The Real Money Blog : "Dinar Emas, Uang dan Investasiku"

Selamat Datang di MITRA DINAR BANDUNG

Selamat Datang di MITRA DINAR BANDUNG

Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Cimahi khususnya .Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, Informasi pengguna M-Dinar, informasi penawaran dinar less 1 persen dan less 2 persen. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.



Dinar adalah mata uang berupa koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah mata uang yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Dinar dan Dirham adalah mata uang yang dipakai pada zaman Rasulullah SAW . Pada era kekhalifahan Umar bin Khatab, ditetapkan bahwa Dinar dan Dirham memiliki standart seperti tersebut diatas. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan disertai Sertifikat setiap kepingnya. Keaslian dan keakuratan berat dan kadarnya telah diuji dan disertifikasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) dan oleh LBMA (London Bullion Market Association).

Resep (Menghilangkan) Kelaparan…

Posted by Unknown

Published on Monday, 28 October 2013 09:42
Oleh : Muhaimin Iqbal


Menurut Anuradha Mittal - wanita India yang pernah mendapat gelar the Most Valuable Thinker oleh majalah the Nation, sejumlah bangsa di dunia mengalami kelaparan adalah karena mereka menulis sendiri resep kelaparan mereka.  Resep itu adalah ketika pemimpin negeri mulai mengikis sendiri kemampuan negerinya untuk swasembada pangan. Bagaimana mereka melakukannya ?

Antara lain melalui penurunan atau bahkan penghapusan tariff impor untuk bahan-bahan makanan. Kadang ini dilakukan dengan suka hati, seperti yang dilakukan pemerintah negeri ini ketika menghapuskan bea masuk kedelai dari 5 % menjadi 0 % bulan September lalu.

Kebijakan yang didukung oleh DPR dengan suka hati pula itu memang katanya hanya untuk sementara, dan memang untuk sementara membuat perajin tahu tempe sedikit lega dengan penurunan harga kedelai. Tetapi bisa dibayangkan dampaknya dalam jangka yang sedikit lebih panjang ?

Kebijakan ini pertama tidak mendorong produksi kedelai lokal atau substitusi kedelai, kedua ketika produksi lokal tidak juga membaik – mungkinkah pajak tersebut kembali diberlakukan ? Itulah simalakama yang akan ditinggalkan untuk pemerintah berikutnya.

Pemerintah berikutnya akan menghadapi dua pilihan yang sama-sama sulit, kalau terus di 0 % bea masuk itu – tidak ada insentif petani lokal untuk menggarap sektor kedelai atau substitusinya. Sementara kalau mau dinaikkan lagi menjadi 5 % - harga kedelai akan melonjak, kebijakan ini tentu tidak populer pada pemerintah yang memutuskan kenaikannya.

Walhasil pajak 0 % tersebut juga akan diteruskan oleh pemerintah-pemerintah berikutnya, dan seterusnya. Kedelai yang semula menjadi sumber protein paling terjangkau oleh rakyat ini – akan terus menjadi komoditi impor – yang terlanggengkan oleh resep yang ditulis oleh pemerintah sendiri.

Siapa yang diuntungkan ? dalam suatu sidang WTO di Seattle AS 2009 – sejumlah menteri dari negara ketiga walk-out setelah mereka mengetahui bahwa draft WTO Agreement dibidang pertanian – yang memnyiapkannya adalah vice president dari sebuah perusahaan global yang bergerak dibidang pertanian dan perdagangannya.

Maka pertama perusahaan-perusahaan semacam inilah yang selalu diuntungkan ketika suatu bangsa menuju kelaparannya, sehingga tentu saja mereka dengan senang hati membantu bangsa-bangsa ini menulis resepnya – seperti dalam draft WTO agreement tersebut.

Perusahaan-perusahaan semacam ini pula yang membuat harga pangan terus meningkat. Praktek yang mereka lakukanlah yang membuatnya demikian, yaitu antara lain melalui benih-benih yang dipatenkan – sehingga para petani mau tidak mau harus membeli benih yang mahal.

Ketika  aliran perdagangan bahan pangan dunia dikendalikan full oleh pemodal-pemodal besar kapitalisme, makan seolah menjadi sah bagi mereka untuk mengeksplotasi kelaparan dunia ini menjadi peluang mereka – bahkan untuk mencapai tujuan ini merekapun akan rela berbuat kerusakan di bumi. Tidak segan mereka merusak tanaman dan keturunannya – agar hanya benih mereka yang ada di pasaran.

Kedua adalah jalur perdagangan yang ditempuh, semakin panjang perjalanan suatu bahan makanan akan semakin mahal karena perjalanan tersebut tentu butuh ongkos mesin pengangkut, bahan bakar dlsb.

Mengapa misalnya rakyat kita tidak bisa menjangkau makan anggur yang cukup sebagai sumber vitamin dan mineral ? karena anggur yang ada di pasar kita rata-rata mahal antara lain juga karena jauhnya perjalanan yang ditempuh. Yang ada di pasaran umumnya anggur China dan Amerika.

Lantas apa untungnya kita mengetahui resep kelaparan tersebut ? ya agar kita tahu bahwa kita dan sejumlah bangsa lain di dunia yang sebagian rakyatnya kelaparan – adalah seperti orang yang sedang sakit. Bila ‘dokter’ mengobati kita dengan benar, insyaAllah kita akan sembuh. Tetapi bila ‘dokter’ menulis resep yang salah untuk kita, bisa dibayangkan akibatnya. Bukannya sembuh kita malah komplikasi penyakit akan kemana-mana – dalam bentuk kelaparan yang meluas dan perbagai problem sosial lainnya – seperti yang pernah saya tulis juga tentang Huru-Hara Tortilla.

Lantas resep seperti apa yang bisa menghilangkan kelaparan dari permukaan bumi itu ? Itulah resep dari Rabb - Sang Maha Pencipta kita yang sudah banyak saya tulis tentang kebun-kebun Al-Qur’an. Resep itu juga datang dari RasulNya yang secara spesifik memberi tahu kita tanaman apa yang bisa menghilangkan kelaparan itu.

Resep-resep itu begitu detil dan lengkap, dan yang jelas bukan hanya untuk orang Arab atau untuk negeri Syam yang diberkahi saja – tetapi untuk umat seluruh alam, termasuk tentu saja untuk kita semua.


Laboratorium pembibitan kurma, anggur, zaitun, delima dan tin. JonggolFarm - Bogor







































Maka ketika melihat benih-benih kurma, anggur, zaitun, delima, tin dlsb. tumbuh baik di kebun percobaan kami, bahkan yang skala kecil juga tumbuh baik secara sempurna di atap rumah kami – saya seperti melihat resep penyembuhan dunia dari kelaparan itu sedang bekerja.


Hanya saja tentu upaya penyembuhan ini akan perlu waktu, tetapi semakin banyak yang melakukkannya secara sabar dan istiqomah – insyaAllah secara bersama-sama kita akan bisa menyembuhkan kelaparan dunia dengan resep yang sudah sampai ke kita dari Sang Pencipta melalui Kitab dan RasulNya. InsyaAllah.

Leave a Reply

free counters