Dinar The Real Money

Dinar The Real Money Blog : "Dinar Emas, Uang dan Investasiku"

Selamat Datang di MITRA DINAR BANDUNG

Selamat Datang di MITRA DINAR BANDUNG

Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Cimahi khususnya .Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, Informasi pengguna M-Dinar, informasi penawaran dinar less 1 persen dan less 2 persen. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.



Dinar adalah mata uang berupa koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah mata uang yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Dinar dan Dirham adalah mata uang yang dipakai pada zaman Rasulullah SAW . Pada era kekhalifahan Umar bin Khatab, ditetapkan bahwa Dinar dan Dirham memiliki standart seperti tersebut diatas. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan disertai Sertifikat setiap kepingnya. Keaslian dan keakuratan berat dan kadarnya telah diuji dan disertifikasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) dan oleh LBMA (London Bullion Market Association).

Ecosystem Services...

Posted by Unknown

Ketika seluruh elemen masyarakat negeri ini disibukkan oleh pesta demokrasi beberapa bulan terakhir dan masih akan berlangsung hingga setidaknya tiga bulan kedepan, lolos dari perhatian kita tentang adanya masalah serius yang seharusnya lebih utama untuk menjadi fokus seluruh pihak yang berkompeten. Masalah tersebut adalah darurat pangan, yang diindikasikan dengan impor pangan yang melonjak akhir-akhir ini.

Kwartal I tahun 2014 ini saja, kita mengimpor  4.69 juta ton bahan pangan dengan nilai US$ 2.36 miyar atau sekitar Rp 27 trilyun. Terbesarnya untuk biji gandum (US$ 519.55 juta), gula tebu (US$ 397.53), kedelai (US$ 303.32 juta) dan susu (US$ 231.1 juta).

Kita juga impor bahan-bahan pangan yang tidak terlalu penting dengan jumlah impor yang menakjubkan. Misalnya kita impor tembakau (US$ 135.29 juta) dengan nilai yang bahkan lebih besar dari nilai impor jagung (US$ 133.36 juta).

Kita impor berbagai jenis cabe mulai dari yang kering tumbuk (US$ 6.03 juta), cabe awet sementara (US$ 1.2 juta) dan cabe segar dingin. Kita bahkan masih juga impor beras, garam, minyak goreng, bawang putih, kelapa, kentang, teh, kopi sampai ubi jalar !

Indonesia negeri katulistiwa, salah satu negeri yang paling kaya dari sisi biodiversity-nya. Sedangkan kekayaan biodiversity adalah modal utama untuk apa yang disebut ecosystem services – yaitu produk barang dan jasa yang tersedia di alam kita – yang kita perlukan agar kehidupan ini berkelanjutan.

Ecosystem services ini terdiri dari penyediaan pangan, air, naungan/rumah, pakaian, obat-obatan, perputaran iklim, kesuburan tanah, pengolahan limbah/polusi dlsb.


Biodiversity Distribution by Latitude




































Kekayaan biodiversity yang terpusat di negeri-negeri seputar equatorial yang memiliki hutan tropis seperti Indonesia, seharusnya menjadi modal utama kita mengembalikan dan melestarikan ecosystem – yang kemudian dari ecosystem inilah segala produk dan layanan alam yang berkelanjutan bisa kita nikmati.

Bukan hanya itu, konsentrasi kekayaan biodiversity yang sangat tinggi di negeri kita – negeri katulistiwa ini, seharusnya menjadi tanggung jawab dan amanah besar bagi kita untuk menjaganya. Bukan untuk kepentingan kita saat ini saja, tetapi juga kepentingan seluruh penduduk bumi hingga akhir jaman.

Pertanyaannya adalah mengapa setelah 69 tahun merdeka yang terjadi justru sebaliknya ? negeri ini terjebak dalam darurat pangan yang mengimpor apa saja yang kita butuhkan ? ya karena selama ini kita tidak berperan positif dalam menjaga ecosystem ini. Karena kita tidak menjaganya, malah yang terjadi justru sebaliknya – maka  tidak banyak juga services yang bisa kita harapkan dari ecosystem yang rusak.

Lantas bagaimana kita bisa mengembalikan ecosystem ini agar dia bisa memberikan services-nya secara maksimal ? Usia manusia yang terlalu pendek dan ilmunya yang terlalu sempit – membuatnya sangat berisiko bila dia bereskperimen di alam tanpa menggunakan petunjukNya. Para expert memperhitungkan bahwa kecepatan kepunahan species di alam justru lebih dari 1,000 kali lebih cepat sejak manusia mengesploitasi alam dengan caranya sendiri.

Padahal di antara jutaan spesies di alam ini, manusia-lah yang diberi amanah sebagai wakil Allah di muka bumi untuk memakmurkannya. Dan untuk ini manusia dibekali dengan petunjukNya yang sangat detil untuk segala hal yang diperlukannya. Ecosystem services yang sempurna – yang berarti ketersediaan sumber-sumber pangan, obat, air, udara bersih sampai papan dan sandang – hanya bisa dijaga kelangsungannya bila manusia ini menggunakan petunjukNya.

Konkritnya seperti apa ? salah satunya ya yang menjadi tema sentral tulisan di situs ini dalam beberapa bulan terakhir dan sudah dibukukan menjadi dua buku yaitu  Kebun Al-Qur’an dan The Mindset.

Ilmu-ilmu baru insyaallah masih akan terus digali tiada hentinya dari sumber segala sumber ilmu yang hak – yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits, hanya dari sanalah jawaban untuk segala persoalan kehidupan manusia itu tersedia. Sebelum darurat pangan ini menjadi darurat kehidupan, kita perlu mengembalikan ecosystem di alam – agar layanannya berupa ecosystem services dapat terus kita nikmati sampai anak-cucu kita hingga akhir jaman. InsyaAllah.

Leave a Reply

free counters