Dinar The Real Money

Dinar The Real Money Blog : "Dinar Emas, Uang dan Investasiku"

Selamat Datang di MITRA DINAR BANDUNG

Selamat Datang di MITRA DINAR BANDUNG

Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Cimahi khususnya .Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, Informasi pengguna M-Dinar, informasi penawaran dinar less 1 persen dan less 2 persen. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.



Dinar adalah mata uang berupa koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah mata uang yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Dinar dan Dirham adalah mata uang yang dipakai pada zaman Rasulullah SAW . Pada era kekhalifahan Umar bin Khatab, ditetapkan bahwa Dinar dan Dirham memiliki standart seperti tersebut diatas. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan disertai Sertifikat setiap kepingnya. Keaslian dan keakuratan berat dan kadarnya telah diuji dan disertifikasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) dan oleh LBMA (London Bullion Market Association).

Alasan Fundamental Untuk Memilih Dinar…

Posted by Unknown

Oleh Muhaimin Iqbal
Kamis, 21 May 2009 08:35


Mungkin karena banyaknya tulisan saya di situs ini sehingga sebagian pembaca malah bingung mengapa kita memilih Dinar untuk menjalankan tiga fungsi uang sekaligus yaitu sebagai store of value (proteksi nilai), unit of account (timbangan muamalah yang adil) dan ujungnya nanti dengan sendirinya akan menjadi medium of exchange (alat tukar) yang berlaku secara universal.


Alasan pertama tentu karena Dinar emas adalah uang yang digunakan oleh Rasulullah SAW tidak hanya untuk jual beli, tetapi juga untuk penerapan syariah itu sendiri.


Penentuan sikaya dan si miskin yang memiliki hak dan kewajiban berbeda – batasnya adalah nisab zakat yang diukur dengan 20 Dinar atau 200 Dirham.


Hukum potong tangan bagi pencuri menjadi tidak berlaku bila seorang mencuri karena lapar dan yang dicuri-pun hanya cukup untuk makan saat itu, batasannya adalah nisab pencuri ¼ Dinar.


Seorang pembunuh bisa dibebaskan dari hukum qisas (dibunuh) bila keluarga korban memaafkan dan si pembunuh bersedia membayar diyat atau uang darah yang besarannya 1000 Dinar.


Lantas bagaimana kita bisa tahu seseorang menjadi wajib zakat atau malah sebaliknya berhak menerima zakat kalau ukurannya yang berupa Dinar atau Dirham saja kita tidak mengenalnya ?. Tidak heran pula bisa jadi karena tidak mengenal syariah untuk menghakimi pencuri di beberapa daerah ada pencuri ayam atau pencuri jemuran yang dihakimi massa sampai meninggal, padahal bisa jadi dia hanya pencuri yang lapar – dimana justru orang kaya di daerah tersebutlah yang tidak menjalankan kewajibannya.


Inilah alasan pertama kita menghadirkan Dinar kembali ditengah kaum muslimin, agar ‘timbangan’ yang adil tersebut kembali dikenal oleh umat secara luas sehingga aturan syariah - bisa lebih mudah diterapkan.


Kemudian selain daripada itu, kita juga tahu fakta di dunia modern ini bahwa uang kertas tidak akan bertahan terlalu lama. Semua uang kertas yang ada di dunia modern ini, tidak ada satupun yang telah membuktikan dirinya bisa survive dalam seratus tahun saja. Bisa jadi nama uangnya masih ada, tetapi jelas daya belinya sangat jauh berbeda dalam rentang waktu tersebut.


Padahal disisi lain ada uang yang daya belinya terbukti tetap lebih dari 1400 tahun yaitu Dinar. Di jaman Rasulullah SAW 1 Dinar cukup untuk membeli kambing, saat inipun 1 Dinar bisa membeli kambing yang baik di Jakarta.


Bahwasanya masa depan uang kertas ini tidak bisa bertahan lama dapat diprediksi secara ilmiah dari grafik tersebut diatas. Selama ini uang kertas yang dianggap paling banyak dipakai adalah US$, maka uang US$ inilah yang kita jadikan contoh untuk menduga-duga masa depannya.


Ibarat keluarga yang pendapatannya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya, setiap saat harus menambah hutang yang terus menumpuk – maka seperti apa masa depan keluarga tersebut ? mereka akan bangkrut.


Demikian pula Amerika dengan uang US$-nya, total national income mereka tahun lalu yang hanya sedikit diatas US$ 10 trilyun, pada tahun yang sama hutang negeri itu mencapai US$ 57 trilyun. Trend kenaikan hutang yang amat jauh melampaui kenaikan national income inilah yang akan mempercepat kebangkrutan mereka.


Grafik disamping yang menujukkan penurunan kekuatan US$ yang diukur dengan US$ Index sebulan terakhir – bisa jadi adalah gejala-gejala awal dari kebangkrutan tersebut.


Apa dampak dari kebangkrutan ini ?, ketika uang mereka kehilangan daya beli-nya maka benda apapun yang dibeli dengan uang tersebut akan menjulang nilainya. Para ekonom menyebutnya hal ini sebagai hiper inflasi.


Dengan mengikuti Sunah Nabi dalam hal mata uang, maka insyaallah kita-pun akan terlindung dari menjadi kurban hiper inflasi. Insyaallah…

Leave a Reply

free counters