Lipstick & Aspirin Indicators Untuk Harga Emas Dunia…
Posted by Unknown
Oleh Muhaimin Iqbal
Senin, 13 April 2009 22:22
Meskipun saya menyukai pekerjaan saya ini yaitu menulis hal-hal teknis dan serius yang didukung data-data statistik yang reliable dlsb., kadang bosan dan jenuh juga. Maka kali ini saya ingin menulis yang ringan saja, tetapi tetap ada justifikasi logisnya.
Indikator ekonomi lagi baik atau buruk ternyata tidak harus digali dari data-data statistik untuk kebutuhan utama seperti energy dan bahan pangan; tetapi juga pada kebutuhan barang-barang tersier seperti lipstick dan aspirin.
Pada puncak krisis akhir tahun lalu di Amerika, ternyata menurut New York Times ada bisnis-bisnis yang berkinerja luar biasa. Di antaranya adalah bisnis lipstick yang penjualannya meningkat sampai 40 % pada bulan November dan Desember tahun 2008. Hal ini juga dikuatkan oleh Leonard Lauder yaitu chairman dari Estee Lauder, bahwa pada krisis ekonomi paska peristiwa WTC 9/11 2001 – pun penjualan lipstick melonjak.
Lho apa hubungannya antara penjualan lipstick dan krisis ekonomi ?, rupanya di negeri yang masyarakatnya suka tampil glamour tersebut – di masa krisis-pun mereka tetap pingin tampil wah !. Padahal kantong mereka terus menipis, lantas benda apa yang bisa dipakai untuk tampil wah yang masih terjangkau oleh kantong mereka ? ya lipstick itu tadi. Dengan lipstick ini yang harganya mulai dari hanya beberapa dollar, para wanita negeri itu bisa tetap tampil menyala dalam arti harfiah.
Kebutuhan tersier lain yang juga melonjak tajam adalah aspirin. Berdasarkan data dari Wyeth salah satu produser obat sakit kepala kenamaan, penjualan aspirin di Amerika meningkat 8 % pada kwartal terakhir tahun 2008 lalu. Rupanya penjualan aspirin ini berlawanan arah dengan index harga saham negeri itu. Bila harga-harga saham turun, penjualan aspirin naik dan sebaliknya.
Lantas bagaimana hubungannya dengan harga emas dunia ?. Ketika penjualan lipstick melonjak, masyarakat mereka lagi menghibur diri dari krisis yang dideritanya. Kalau tidak lagi menghibur diri dengan lipstick, aspirin menjadi jawaban atas pusing kepala yang dideritanya.nya. Pada saat itu orang banyak yang lari ke emas sebagai safe haven – pelarian dari kecemasan mereka pada investasi lainnya. Harga emas cenderung naik saat itu, lihat analisa saya lainnya yang lebih serius dari yang guyon ini !.
Dari data yang nampaknya sepele tersebut diatas, sesungguhnya kita bisa belajar sesuatu yaitu pentingnya data. Bila data tersedia, maka masyalah besar bisa kita deteksi dan cegah, sebaliknya bila data tidak tersedia atau tersedia tetapi tidak akurat, maka masyalah besar bisa timbul dari data ini. Wa Allahu A’lam.