Dinar The Real Money

Dinar The Real Money Blog : "Dinar Emas, Uang dan Investasiku"

Selamat Datang di MITRA DINAR BANDUNG

Selamat Datang di MITRA DINAR BANDUNG

Kami melayani pembelian dan penjualan koin emas dinar dan koin perak dirham untuk wilayah Cimahi khususnya .Kami pun menyediakan berbagai artikel yang berkaitan dengan perkembangan dinar dan dirham, Informasi pengguna M-Dinar, informasi penawaran dinar less 1 persen dan less 2 persen. Kami tidak melakukan jual beli dinar berupa mata uang kertas.



Dinar adalah mata uang berupa koin yang terbuat dari emas dengan kadar 22 karat (91,7 %) dan berat 4,25 gram. Dirham adalah mata uang yang terbuat dari Perak Murni dengan berat 2,975 gram. Dinar dan Dirham adalah mata uang yang dipakai pada zaman Rasulullah SAW . Pada era kekhalifahan Umar bin Khatab, ditetapkan bahwa Dinar dan Dirham memiliki standart seperti tersebut diatas. Di Indonesia, Dinar dan Dirham diproduksi oleh Logam Mulia, unit bisnis dari PT Aneka Tambang, Tbk, dan disertai Sertifikat setiap kepingnya. Keaslian dan keakuratan berat dan kadarnya telah diuji dan disertifikasi oleh KAN (Komite Akreditasi Nasional) dan oleh LBMA (London Bullion Market Association).

‘Pesan’ Dua Negeri Di Ujung Sahara…

Posted by Unknown

Dengan ijin Allah dalam selang waktu yang tidak berjauhan saya sempat mengunjungi dua negeri di ujung gurun Sahara. Yang pertama beberapa waktu  sebelum saudara kita Muhammad Mursi di coup d’etat oleh rezim militer Mesir, saya sempat mengunjungi negeri itu –  negeri di ujung Timur Laut Sahara. Yang kedua saat saya menulis tulisan ini, sedang berada di negeri Magribi – Maroko –  negeri di ujung Barat Laut gurun Sahara. Dua negeri yang seolah menitipkan ‘pesan’ yang sama untuk kita – umat muslim Indonesia, apa pesannya ? 
Letak Geografis Mesir dan Maroko 
Mesir merupakan negeri gurun dengan penduduk sekitar 83 juta, berdasarkan Index Mundi – negeri tersebut tahun 2013 ini menjadi pengimpor gandum terbesar di dunia dengan total  9 juta ton. Maroko dengan penduduk sekitar 32 juta jiwa, berdasarkan sumber yang sama tahun ini mengimpor 2 juta ton gandum. Indonesia sendiri tahun ini diperkirakan menjadi negara pengimpor gandum terbesar no 4 dunia dengan total impor 7.1 juta ton. 
Mesir seluruh wilayahnya gurun sedangkan Maroko sebagian wilayahnya gurun dan mereka memang makanan utamanya dari gandum – maka pantaslah mereka - saudara kita di dua negeri tersebut - mengimpor gandum dalam jumlah besar. Lha kita, Alhamdulillah hidup di negeri yang hijau royo-royo dan makanan kita aslinyapun bukan gandum. Selain beras kita bisa makan apa saja mulai dari jagung, ketela, biji-bijian dan sejumlah kacang-kacangan dan juga umbi-umbian. 
Kok realitasnya kita juga menjadi salah satu pengimpor gandum terbesar dunia ?, Kok bisa ?, di mana salahnya ? 
Maka disinilah ‘pesan’ dua negeri gurun yang mayoritas penduduknya muslim ini : 
Negerimu adalah negeri yang subur, segala macam tanaman pangan bisa tumbuh – mengapa kalian berebut makanan di pasar dunia dengan makanan kami ? 
Karena penduduk kalian yang besar, kebutuhan pangan kalian yang banyak – kalian telah meningkatkan demand di pasar internasional dan melonjakkan harga pangan kami dari waktu ke waktu ! 
Kalian mestinya menjadi solusi atas problem pangan di negeri kami, bukan malah ikut memperberat beban kami dengan harga pangan dunia yang  terus membubung tinggi ” 
Selain urusan pangan, dua negeri gurun tersebut nampaknya juga perlu contoh dari negeri ini – utamanya adalah dalam hal kebersihan. Karena “Bersuci adalah separuh Iman” (HR. Muslim), maka dua negeri gurun dengan penduduk mayoritas muslim ini belum bisa menjadi contoh dari adanya keimanan itu. 
Bahkan di Maroko sampai ada ungkapan nyinyir dalam bahasa arab “kullu jidarun hammam ” yang terjemahan langsungnya adalah “semua tembok adalah wc !”. Maka kalau Anda berjalan-jalan di kota-kota utama Maroko seperti kota terbesarnya Casablanca sekalipun (kota bisnis internasional paling terkenal di Maroko), jauhilah setiap pagar tembok – karena Anda tidak akan terbiasa dengan bau pesing-nya kota ini. 
Para gubernur dan walikota yang sukses di negeri kita Indonesia, mestinya bisa memberi contoh para penguasa di dua negeri Sahara tersebut – bagaimana mengelola kebersihan kota – agar setidaknya ada tanda-tanda keimanan dari sisi kebersihan ini. 
Menjadi khalifah pemakmur bumi adalah salah satu raison de’etre – alasan keberadaan manusia  di muka bumi (QS 2:30 ; QS 11:61), dan tugas ini hanya bisa dilaksanakan bila kita memenuhi syaratnya yaitu iman dan takwa (QS 7:96) – sedangkan menurut hadits tersebut di atas separuh iman itu ada di kesucian  - maka negeri khalifah mestinya adalah negeri yang makmur dan tentu juga harus bersih. 
InsyaAllah di Indonesia kita memiliki modal untuk keduanya, menjadikan negeri kita ini makmur dan bersih – bila kita bisa antara lain menangkap ‘pesan’ dari kegagalan negeri-negeri dengan penduduk muslim terbesar lainnya seperti dua negeri di ujung Sahara tersebut. InsyaAllah

Leave a Reply

free counters